Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Istri yang Baik Menurut Hadis dan Perintah Memilihnya

Memilih istri yang baik merupakan pokok suksesnya kehidupan keluarga. Alasan menikah yang disukai dalam diri wanita ada banyak, diantaranya : harta, kecantikan, keturunan, nasab, akhlak dan agama. Semuanya tidak akan bertahan kecuali agama dan akhlak. Kecantikan dan harta bisa berubah seiring bergantinya masa. Keturunan bangsawan dan nasab yang baik tidak akan bernilai bila tidak disertai pekerti dan agama. Maka, pada dasarnya semua pendorong nikah bermuara pada akhlak dan agama. Oleh karena itu Rasullulah Saw. bersabda : Maka pilihlah yang memiliki agama dan akhlak. Apabila tidak, maka dirimu akan celaka. HR. Ahmad dengan sanad shahih, dan Bazar dan Ibnu Hiban.

Istri yang Baik Menurut Hadis dan Anjuran Memilihnya

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah Saw. bersabda :

تُنْكَحُ الْمَرْأَۃُ لِأَرْبَعٍ : لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
Artinya : Perempuan dinikahi karena empat hal ; harta, keturunan baik, kecantikan dan agamanya. Maka carilah yang memiliki agama. Apabila tidak, maka kamu akan celaka. HR. Bukhari-Muslim

Seorang istri yang mempunyai agama akan terbias sifat menenangkan saat dipandang, menjaga harga diri dan harta suami, mendidik anak-anaknya, yakni dengan memberi sarapan imam saat menyuapi makanan, memenuhi dasar-dasar agama saat meminumkan susu, memperdengarkan dzikir, shalawat kepada Nabi Saw. memberi minuman taqwa dan membangkitkan perasaan Islam sampai meninggal.

Seseorang akan tua dalam kondisi saat dia muda. Sifat orang tua akan turun kepada anak-anak mereka. Banyak sekali, seorang anak menjadi pribadi yang bertaqwa karena ikut genetik kedua orang tuanya, atau salah satunya, atau saudara ayahnya, atau saudara dari ibunya.

Terdapat sebuah hadis yang menunjukkan kebenaran pernyataan di atas, dari Aisyah ra., dari Rasulullah Saw. Beliau bersabda :

تَخَيَّرُوْا لِنُطَفِكُمْ فَاِنَّ النِّسَاءَ يَلِدْنَ أَشْبَاهَ إِخْوَانِهِنَّ وَأَخَوَاتِهِنَّ
Artinya : Pilihlah wanita terbaik untuk air mani kalian semua. Karena sesungguhnya perempuan terkadang melahirkan anak yang mirip saudara laki-laki dan saudara perempuannya. HR. Ibnu Adiy dan Ibnu 'Asakir

Imam Thabrani meriwayatkan dalam kitab "Al-Ausath" dari Anas ra., dari Nabi Saw. Beliau bersabda :

مَنْ تَزَوَّجَ امْرَأَۃً لِعِزِّهَا لَمْ يَزِدْهُ اللهُ اِلَّا ذُلًّا وَمَنْ تَزَوَّجَهَا لِمَالِهَا لَمْ يَزِدْهُ اِلَّا فَقْرًا وَمَنْ تَزَوَّجَهَا لِحَسَبِهَا لَمْ يَزِدْهُ اِلَّا دَنَاءَ ةً وَمَنْ تَزَوَّجَ اِمْرَأَۃً لَمْ يُرِدْ بِهَا اِلَّا اَنْ يَغُضَّ بَصَرَهُ وَيُحْصِنَ فَرْجَهُ وَيَصِلُ رَحِمَهُ بَارَكَ اللهُ لَهُ فِيْهَا وَبَارَكَ لَهَا فِيْهِ
Artinya : Barang siapa yang menikahi perempuan karena kemuliaannya maka Allah tidak menambahinya kecuali kehinaan, barang siapa menikahinya karena harta maka Allah tidak menambahinya kecuali kefaqiran, barang siapa menikahi karena tingginya nasab maka Allah tidak akan menambahinya kecuali kerendahan, dan barang siapa yang menikahi perempuan tidak lain karena ingin memejamkan pandangan(dari maksiat), menjaga farji dan menyambung sanak maka Allah akan memberikannya berkah pada istrinya dan memberikan istri berkah pada dirinya. 

Dari Ibnu Umar ra. Ia berkata, "Rasulullah Saw. bersabda : “Janganlah menikahi perempuan karena bagusnya, barang kali bagusnya hanya akan membuatnya rendah. Janganlah menikahi perempuan karena hartanya, barang kali harta akan membuatnya berbuat hina. Akan tetapi nikahilah mereka karena agamanya. Budak yang telinganya dilubangi, yang hitam, namun memiliki agama itu lebih utama.” HR. Ibnu Majah.

Mi'qal bin Yasar ra. berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw. Ia berkata, "Wahai Rasulullah, aku menemukan perempuan yang bernasab baik, berpangkat dan berharta akan tetapi tidak bisa mempunyai anak, apakah aku menikahinya?"
Lalu Rasulullah mencegahnya. Kemudian dia datang kepada beliau untuk kedua kalinya, dan mengatakan hal yang sama, maka Rasulullah mencegahnya. Kemudian dia datang kepada beliau untuk ketiga kalinya, dan mengatakan hal yang sama, maka Rasulullah mencegahnya. Beliau bersabda, "Nikahilah perempuan yang penuh kasih sayang dan bisa melahirkan banyak anak, karena sesungguhnya aku berbangga atas umat terdahulu dengan banyaknya kalian. HR. Abu Daud, Nasa'i, dan Hakim.

Lafadz hadis di atas dari Hakim, dia berkata, "Sanadnya shahih."

Dari Umamah ra., dari Nabi Saw. Beliau bersabda, "Tidak ada faedah yang lebih bagus yang diambil orang  mukmin setelah taqwa kepada Allah dari pada istri shalihah. Apabila dia memerintahkannya maka dia mentaatinya. Apabila dia melihatnya maka akan membahagianya. Apabila membagi sesuatu untuknya maka dia akan berbuat baik. Apabila dia tidak ada maka dia berlaku baik pada diri dan hartanya." HR. Ibnu Majah

Terdapat hadis marfu', dari Rasulullah Saw. " Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah istri shalihah." HR. Muslim dan Al-Nasa'i

Iman Qudha'i meriwayatkan dari Nabi Saw. "Takutlah pada hadra' al-diman, yakni perempuan baik yang ada ditempat(keluarga) yang jelek."

Diceritakan dari Tsauban ra. Ia berkata, "Ketika turun ayat :

وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ
Artinya : Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak ... (QS. At-Taubat : 34)

Kami bersama Rasulullah dalam sebagian perjalanan. Sebagian sahabat berkata, "Ayat ini diturunkan menerangkan emas dan perak. Seandainya kami tahu harta mana yang paling utama maka kami akan mengambilnya." 
Lalu Rasulullah Saw. berkata, "Harta yang paling utama adalah lisan yang berdzikir, hati yang bersyukur dan istri yang beriman yang menolong keimanan suami."

Dari Sa'ad bin Abu waqash ra. Ia berkata, "Rasulullah Saw. bersabda :

مِنْ سَعَادَۃِ ابْنِ اَدَمَ ثَلَاثَةٌ وَمِنْ شَقْوَۃِ ابْنِ اَدَمَ ثَلَاثَةٌ: ثَلَاثَةٌ مِنْ سَعَادَۃِ ابْنِ اَدَمَ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ وَالْمَسْكَنُ الصَّالِحُ وَالْمَرْكَبُ الصَّالِحُ وَمِنْ شَقْوَۃِ ابْنِ اَدَمَ الْمَرْأَةُ السُّوْءُ وَالْمَسْكَنُ السُّوْءُ وَالْمَرْكَبُ السُّوْءُ
Artinya : Ada tiga perkara yang termasuk keberuntungan anak Adam dan tiga perkara yang termasuk kecelakaan anak Adam. Tiga perkara termasuk keberuntungan anak Adam adalah istri shalihah, rumah yang baik dan kendaraan yang baik. Sedangkan tiga perkara yang termasuk kecelakaan anak Adam adalah istri yang buruk, rumah yang buruk dan kendaraan yang buruk.


Diterjemahkan dari Adabul Islam fi Nidzamil Usrah (13)
Karangan Abuya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki

Post a Comment for "Istri yang Baik Menurut Hadis dan Perintah Memilihnya"