Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perkara yang Harus Dihindari Saat Haid

Islam adalah agama moderat yang menjelaskan hukum-hukumnya, menjelaskan keterangan yang menyembuhkan, tidak membiarkan urusan wanita haid sebagaimana wanita nasrani, dan tidak memberatkan dalam bermu’asyarah dengannya seperti orang-orang yahudi yang tidak memperbolehkan makan bersama, duduk dalam satu tikar dan tidak boleh tinggal dalam satu kamar sampai perempuan tersebut suci.
Perkara yang Harus Dihindari Saat Haid
Ketika datang haid kepadamu maka janganlah shalat, puasa, janganlah thawaf di Ka’bah, jangan membaca Alquran dan menyentuhnya, janganlah masuk masjid kecuali hanya sekadar lewat sampai kalian bersih.

Haram bagi laki-laki menthalak perempuan dalam keadaan haid kecuali perempuan tersebut memintanya. Tidak mengapa perempuan membaca Alquran dengan berniat zikir kepada Allah dan menjaga diri dari ucapan buruk. Sah niat puasanya sebelum mandi ketika darah haid berhenti pada malam hari. Bagi perempuan harus mengqadha puasa Ramadhan pertama sebelum datang Ramadhan ke dua. Apabila mengakhirkan tanpa udzur maka wajib mengqadha dan membayar kafarat, yakni memberi makan orang miskin setiap hari satu mud. Sedangkan shalat yang terlewat tidak diqadhai secara mutlak meskipun bilangannya banyak, karena berulang-ulang. Bila diqadhai maka jelas akan menyulitkan.

Jima’ pada saat haid termasuk dosa besar. Kamu perempuan tidak boleh memasrahkan dirimu hingga kamu mandi terlebih dahulu. Selain adanya dosa, juga karena menyebabkan penyakit leprah dan penyakit lainnya. Tidak masalah bila hanya sekadar berciuman, berpelukan, dan bersenang-senangnya suami pada saat istri haid dengan anggota tubuhnya selain anggota antara pusar dan lutut. Barang siapa yang mendekati bumi larangan maka dia akan terjatuh ke dalamnya.

Apabila masa haid lebih dari 15 hari maka wanita tersebut terkena musibah yang dinamakan mustahadhah. Dia harus mandi dan melakukan aktifitas sebagaimana wanita suci. Hanya saja dia harus mengikat farjinya dan menutupnya. Dia tidak boleh berwudhu kecuali telah masuk waktu shalat. Bila sudah masuk maka bergegaslah wudhu dan shalat.

Apabila darah terus keluar, hari demi hari, maka dia harus mengambil hukum dengan kebiasaan bulan pertama ; enam hari atau tujuh hari dalam setiap bulan baik di awal atau akhir sesuai dengan adatnya. Kemudian setelah itu mandi dan dianggap sebagai wanita mustahadhah.

Seorang perempuan yang bernama Fatimah binti Hubaisy datang kepada Rasulullah Saw. Dia berkata, “Aku adalah perempuan yang istahadhah, maka aku tidak dalam keadaan suci, apakah aku meninggalkan shalat?” Nabi saw. bersabda, “Tidak, darah itu hanyalah penyakit, bukan darah haid. Apabila datang darah haid maka tinggalkan shalat, dan apabila pergi maka basuhlah darahnya kemudian shalatlah.”

Cairan kuning dan keruh tidak dianggap haid atau istihadhah. Apabila datang maka cukup dibasuh.

Wanita yang haid boleh melakukan semua pekerjaannya. Tidak haram baginya kecuali apa yang kami telah sebutkan. Terlalu berlebihan dalam menjauhi segala sesuatu dan tidak mendampingi suami dan tidak dalam satu tikar adalah termasuk kebodohan yang harus diperangi.

Masa iddah wanita haid setelah ditalaq adalah tiga sucian. Allah Swt. Berfirman :

وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ ۚ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَنْ يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي ذَٰلِكَ إِنْ أَرَادُوا إِصْلَاحًا ۚ
Artinya : Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah ... (QS. Al-Baqarah : 228)

Terkadang dalam waktu lama wanita selalu dalam keadaan suci, hal ini bukanlah penyakit melainkan rahmat dan anugerah dari Allah.

Ketika banyak sahabat yang bertanya kepada Nabi Saw. tentang masalah haid maka Allah Swt. berfirman :

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah : 222)

Post a Comment for "Perkara yang Harus Dihindari Saat Haid"