Niat Shalat Witir yang Tepat, Pakai Min (Tab'idhiyah) atau tidak?
Apakah shalat witir 2 rakaat harus mengucapkan lafadz min?
Masalah ini pernah dibahas oleh Beliau Gus Baha'. Beliau menuturkan shalat witir harus menghadirkan min yang bermakna sebagian. Karena, pada hakekatnya shalat witir adalah shalat yang ganjil, sedangkan merupakan bilangan genap. Karena itu, bila tidak dihadirkan min tab'idhiyah maka akan terjadi kontradiktif.
Namun, hal ini masih terdapat perbedaan pendapat di antara ulama. Meski masalah khilafiyah, namun masalah ini menjadi khazanah cerdas yang sayang untuk dilewatkan.
نهاية الزين ص١٠١ - ١٠٢
وَلَا يَصح أَن يَنْوِي بالركعتين وترا لِأَنَّهُمَا شفع لَا وتر وَيجوز فِي الْأَخِيرَة أَن يَقُول رَكْعَة من الْوتر لِأَنَّهَا بعضه أَيْضا
Dan tidak sah berniat witir dengan shalat dua rakaat karena dua rakaat genap tidak ganjil. Dan boleh pada rakaat akhir mengucapkan رَكْعَة من الْوتر karena itu termasuk bagian witir.
بغية المسترشدين ٤٠
مسألة: ي) لا يلزم الناوي لركعتين من نحو التراويح والوتر استحضار من التبعيضية عند ابن حجر و ع ش، ورجح في شرح المنهج والنهاية وغيرهما لزومها
(Malasah) Tidak wajib bagi orang yang berniat shalat dua rakaat dari shalat tarawih dan witir mendatangkan من tab'idhiah (bermakna sebagian) menurut Ibnu Hajar dan Imam Syabramalisi. Sedangkan menurut Imam Ramli dalam Syarah al-Minhaj, Al-Nihayah dan lainnya harus menghadirkan min.
Post a Comment for "Niat Shalat Witir yang Tepat, Pakai Min (Tab'idhiyah) atau tidak?"
Silahkan berikan komentar dengan baik dan sopan