Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Li Khomsatun, Terjemah dan Catatan Pentingnya

Salah satu upaya dalam menghadapi wabah yang melanda adalah dengan membaca Syair Li Khomsatun. Syair ini -dari berbagai sumber- diijazahkan oleh  Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari, dan sudah diamalkan turun menurun oleh santri Tebu Ireng. Syair Li Khomsatun ini dibaca 41 kali kemudian dibaca 5 kali setelah shalat Subuh dan Maghrib

Li Khomsatun, Terjemah dan Catatan Pentingnya

Berikut Teks Li Khomsatun dan Terjemahnya


لِيْ خَمْسَةٌ أُطْفِئ بِهاَ
حَرَّ الوَباَءِ الحاَطِمَه
اَلْمُصْطَفَى وَالْمُرتَضَى
وَابْناَهُماَ وَالْفَاطِمَه

Li khomsatun uthfi-u biha
Harral wabail hathimah
Al musthofa wal murtadlo
Wabnahuma wal fathimah

"Aku mempunyai lima pribadi mulia yang dengan aku memadamkan panasnya wabah yang menghancurkan: 
Baginda Nabi Muhammad al-Mushthafa saw, Sayidina Ali al-Murtadla, kedua putranya (Hasan dan Husain), dan Sayidatina Fathimah az-Zahra."

Catatan:


Yang sesuai dengan ijazah Hadratussyaikh bahwa lafaz الحاَطِمَه dan الْفَاطِمَه tidak menggunakan titik. Sudah maklum bahwa dalam syair tidak mengapa tidak menulis titik pada Ta Marbuthah.
Kemudian, lafaz الْفَاطِمَه dengan memasang "Al" padahal termasuk isim alam. "Al" tersebut adalah zaidah. Pemasangan "Al" ini adalah agar bila ditaqthi' wazannya sesuai dengan bait pertama.

Post a Comment for "Li Khomsatun, Terjemah dan Catatan Pentingnya"