Wafatnya Nabi Sulaiman - Indonesia Bersujud
Para ahli hadis berkata ; Sesungguhnya Nabi Sulaiman memiliki sebuah mihrab untuknya beribadah kepada Allah Swt. Setiap pagi, tumbuh pohon di depannya. Nabi Sulaiman bertanya pada pohon tersebut, "Siapa namamu?Siapa dirimu? Dan untuk apa kamu sebaiknya? Dengan kuasa Allah pohon tersebut menjawab, “Nama saya adalah demikian, saya adalah demikian, dan saya bagus digunakan demikian.” Lalu Nabi Sulaiman mengambilnya. Apabila dia bagus ditempatkan di koleksinya maka beliau akan menaruhnya di sana, atau beliau memerintahkan agar menanamnya di kebunnya.
Hingga pada suatu hari tumbuh lagi pohon di mihrab beliau. Nabi Sulaiman menanyai namanya. Pohon tersebut berkata, "Saya khurnub(Salah satu pohon untuk obat)” Nabi Sulaiman berkata, “Untuk apa kamu tumbuh di mihrabku?” Pohon tersebut menjawab, "Untuk merobohkan kerajaanmu." Lalu Nabi Sulaiman berkata, "Aku sudah tahu." Kemudian Allah memberi wahyu kepada beliau. Memberitakan akan mencabut nyawa beliau. Allah memerintahkan agar Nabi Sulaiman mempersiakan diri.
Nabi Sulaiman pun bersiap-siap. Beliau memberi wasiat pada orang-orang yang ingin beliau beri wasiat ; keluarga, anak-anak, dan semua yang menjadi urusannya. Beliau menuliskan hal-hal yang ingin dia tulis. Kemudian beliau berdoa ;
“Wahai Tuhanku, aku mohon sembunyikan kematianku dari jin dan setan. Karena mereka akan menyempurnakan pekerjaan yang telah aku perintahkan.”
Kemudian Nabi Sulaiman mandi. Memakai pakaian yang bersih. Masuk ke mihrabnya. Beliau lama sekali shalat dalam mihrab. Sehari. Sebulan. Bahkan dua bulan beliau tidak keluar dari mihrabnya. Semua urusan kerajaan beliau serahkan kepada para menteri-menteri yang bekerja untuknya.
Beliau kembali masuk mihrab. Membawa tongkat untuknya bersandar saat shalat. Saat beliau benar-benar payah maka beliau akan bersandar pada tongkat tersebut. Hingga akhirnya, beliau merasa payah. Beliau pun bersandar pada tongkatnya. Kemudian Allah mencabut nyawanya.
Para jin dan setan melewati beliau. Melihat beliau dalam keadaan berdiri. Mereka tidak berani memandang wajah beliau. menyangka bahwa beliau masih shalat dengan berdiri. Mereka berkata, "Di mihrab beliau ada lubang di beberapa arah." Maka ketika setan hendak masuk, dia membujuk rekan-rekannya. Dia berkata, "Apa yang kalian khawatirkan? Aku akan masuk mihrab dari satu lubang dan akan keluar dari lubang lainnya." Mereka pun menganggap aman apa yang dia lakukan.
Ketika berdirinya Nabi Sulaiman di mihrabnya terasa lama, sedangkan jin-jin dan setan-setan tidak bisa keluar dari pekerjaan mereka, sebagian jin ifrit berkata, "Aku akan masuk dalam mihrab beliau. Aku akan melewatinya. Barang kali aku bisa tahu keadaannya."
Jin ifrit masuk mihrab Sulaiman dari satu arah dan keluar dari arah lainnya. Anehnya, dia tidak mendengar bacaan shalat Nabi Sulaiman sebagaimana umumnya. Dia kembali masuk mihrab. Dan keluar dari sisi yang lain. Namun tetap dia tidak bisa mendengar bacaan Nabi Sulaiman. Maka dia berkata kepada rekan-rekannya, "Aku rasa Sulaiman telah meninggal."
Mereka pun meminta rayap agar memakan tongkat Nabi Sulaiman supaya jelas keadaan beliau. Mereka berkata, "Apabila kamu melakukannya maka aku akan membawakan air dan tanah liat untukmu semaumu."
Rayap itu memakan tongkat Nabi Sulaiman. Lalu tongkatnya patah. Nabi Sulaiman terjatuh. Para setan pun tahu bahwa Nabi Sulaiman telah meninggal. Mereka memberitakan hal tersebut kepada seluruh manusia. Lalu ada yang berkata, "Tidak. Mereka tidak tahu. Akan tetapi rayap telah memakan tongkat Nabi Sulaiman, lalu beliau terjatuh tanpa adanya sentuhan dari mereka.”
Ketika Nabi Sulaiman telah terjatuh. Manusia sama mengetahui bahwa beliau telah meninggal, akan tetapi tidak tahu sejak kapan beliau meninggal. Mereka pun mengambil rayap dan meletakkannya di atas tongkat beliau. Mereka melihat rayap tersebut memakan tongkat selama satu hari satu malam. Hingga akhirnya mereka menyimpulkan bahwa Nabi Sulaiman telah meninggal sejak setahun lamanya.
Sebelumnya manusia menyangka bahwa jin dan setan mengetahui perkara ghaib sebagaimana pengakuan mereka. Namun setelah mereka tetap bekerja selama setahun padahal Nabi Sulaiman telah meninggal dan mereka tidak tahu meninggalnya beliau, maka manusia tahu bahwa jin tidak mengetahui perkara ghaib.
Allah Swt. Berfirman
ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺧَﺮَّ ﺗَﺒَﻴَّﻨَﺖِ ﺍﻟْﺠِّﻦُّ ﺃَﻥْ ﻟَﻮْ ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮْﻥَ ﺍﻟْﻐَﻴْﺐَ ﻣَﺎ ﻟَﺒِﺜُﻮﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻌَﺬَﺍﺏِ ﺍﻟْﻤُﻬِﻴْﻦِ
Artinya : .... Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan.(QS. Saba`: 14)
Ulama berkata : “Permintaan nabi Sulaiman agar kematian disembunyikan dari jin dan setan itu agar mereka menyempurnakan pekerjaan mereka. Wallahu a'lam.” Demikian adalah kisah Nabi Daud dan Nabi Sulaiman yang telah sampai kepada kami.
Hingga pada suatu hari tumbuh lagi pohon di mihrab beliau. Nabi Sulaiman menanyai namanya. Pohon tersebut berkata, "Saya khurnub(Salah satu pohon untuk obat)” Nabi Sulaiman berkata, “Untuk apa kamu tumbuh di mihrabku?” Pohon tersebut menjawab, "Untuk merobohkan kerajaanmu." Lalu Nabi Sulaiman berkata, "Aku sudah tahu." Kemudian Allah memberi wahyu kepada beliau. Memberitakan akan mencabut nyawa beliau. Allah memerintahkan agar Nabi Sulaiman mempersiakan diri.
Nabi Sulaiman pun bersiap-siap. Beliau memberi wasiat pada orang-orang yang ingin beliau beri wasiat ; keluarga, anak-anak, dan semua yang menjadi urusannya. Beliau menuliskan hal-hal yang ingin dia tulis. Kemudian beliau berdoa ;
“Wahai Tuhanku, aku mohon sembunyikan kematianku dari jin dan setan. Karena mereka akan menyempurnakan pekerjaan yang telah aku perintahkan.”
Kemudian Nabi Sulaiman mandi. Memakai pakaian yang bersih. Masuk ke mihrabnya. Beliau lama sekali shalat dalam mihrab. Sehari. Sebulan. Bahkan dua bulan beliau tidak keluar dari mihrabnya. Semua urusan kerajaan beliau serahkan kepada para menteri-menteri yang bekerja untuknya.
Beliau kembali masuk mihrab. Membawa tongkat untuknya bersandar saat shalat. Saat beliau benar-benar payah maka beliau akan bersandar pada tongkat tersebut. Hingga akhirnya, beliau merasa payah. Beliau pun bersandar pada tongkatnya. Kemudian Allah mencabut nyawanya.
Para jin dan setan melewati beliau. Melihat beliau dalam keadaan berdiri. Mereka tidak berani memandang wajah beliau. menyangka bahwa beliau masih shalat dengan berdiri. Mereka berkata, "Di mihrab beliau ada lubang di beberapa arah." Maka ketika setan hendak masuk, dia membujuk rekan-rekannya. Dia berkata, "Apa yang kalian khawatirkan? Aku akan masuk mihrab dari satu lubang dan akan keluar dari lubang lainnya." Mereka pun menganggap aman apa yang dia lakukan.
Ketika berdirinya Nabi Sulaiman di mihrabnya terasa lama, sedangkan jin-jin dan setan-setan tidak bisa keluar dari pekerjaan mereka, sebagian jin ifrit berkata, "Aku akan masuk dalam mihrab beliau. Aku akan melewatinya. Barang kali aku bisa tahu keadaannya."
Jin ifrit masuk mihrab Sulaiman dari satu arah dan keluar dari arah lainnya. Anehnya, dia tidak mendengar bacaan shalat Nabi Sulaiman sebagaimana umumnya. Dia kembali masuk mihrab. Dan keluar dari sisi yang lain. Namun tetap dia tidak bisa mendengar bacaan Nabi Sulaiman. Maka dia berkata kepada rekan-rekannya, "Aku rasa Sulaiman telah meninggal."
Mereka pun meminta rayap agar memakan tongkat Nabi Sulaiman supaya jelas keadaan beliau. Mereka berkata, "Apabila kamu melakukannya maka aku akan membawakan air dan tanah liat untukmu semaumu."
Rayap itu memakan tongkat Nabi Sulaiman. Lalu tongkatnya patah. Nabi Sulaiman terjatuh. Para setan pun tahu bahwa Nabi Sulaiman telah meninggal. Mereka memberitakan hal tersebut kepada seluruh manusia. Lalu ada yang berkata, "Tidak. Mereka tidak tahu. Akan tetapi rayap telah memakan tongkat Nabi Sulaiman, lalu beliau terjatuh tanpa adanya sentuhan dari mereka.”
Ketika Nabi Sulaiman telah terjatuh. Manusia sama mengetahui bahwa beliau telah meninggal, akan tetapi tidak tahu sejak kapan beliau meninggal. Mereka pun mengambil rayap dan meletakkannya di atas tongkat beliau. Mereka melihat rayap tersebut memakan tongkat selama satu hari satu malam. Hingga akhirnya mereka menyimpulkan bahwa Nabi Sulaiman telah meninggal sejak setahun lamanya.
Sebelumnya manusia menyangka bahwa jin dan setan mengetahui perkara ghaib sebagaimana pengakuan mereka. Namun setelah mereka tetap bekerja selama setahun padahal Nabi Sulaiman telah meninggal dan mereka tidak tahu meninggalnya beliau, maka manusia tahu bahwa jin tidak mengetahui perkara ghaib.
Allah Swt. Berfirman
ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺧَﺮَّ ﺗَﺒَﻴَّﻨَﺖِ ﺍﻟْﺠِّﻦُّ ﺃَﻥْ ﻟَﻮْ ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮْﻥَ ﺍﻟْﻐَﻴْﺐَ ﻣَﺎ ﻟَﺒِﺜُﻮﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻌَﺬَﺍﺏِ ﺍﻟْﻤُﻬِﻴْﻦِ
Artinya : .... Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan.(QS. Saba`: 14)
Ulama berkata : “Permintaan nabi Sulaiman agar kematian disembunyikan dari jin dan setan itu agar mereka menyempurnakan pekerjaan mereka. Wallahu a'lam.” Demikian adalah kisah Nabi Daud dan Nabi Sulaiman yang telah sampai kepada kami.
Post a Comment for "Wafatnya Nabi Sulaiman - Indonesia Bersujud"
Silahkan berikan komentar dengan baik dan sopan