Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

28 Tanda-Tanda Hari Kiamat - Risalah Ahlissunnah wal Jamaah (9)

Di antara tanda dekatnya hari kiamat adalah :


1. Minimnya Pejuang Agama
Diriwayatkan dari Anas bin Malik  ra. Nabi. bersabda :
يَأْتِي عَلَی النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ عَلَی دِيْنِهِ كَالْقَابِضِ عَلَی الْجَمْرِ
Artinya : Akan datang pada manusia suatu zaman dimana orang yang bersabar atas agamanya seperti orang yang memegang bara api. HR. Al-Tirmidzi
2. Ahli ibadah yang bodoh
Abu Nuaim meriwayatkan sebuah hadis dalam kitab Hilyatul Auliya dan Hakim dalam kitab Al-Mustadrak dari Anas ra.
يَكُوْنُ فِی اَخِرِ الزَّمَانِ عُبَّادٌ جُهَّالٌ وَقُرَّاءٌ فَسَقَةٌ
Artinya : Akan muncul diakhir zaman para ahli ibadah yang bodoh dan penghafal Alquran yang fasik.
3. Saling berlomba menghias masjid
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّی يَتَبَاهَی  النَّاسُ فِی الْمَسَاجِدِ
Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga manusia saling berbangga dengan masjid mereka.
4. Memutus silaturahmi
 ... قَطِيْعَةُ الرَّحِمِ وَ تَخْوِيْنُ الْأَمِيْنِ وَ ائْتِمَانُ الْخَائِنِ
Artinya : ... memutus silaturrahim, menganggap khianat orang yang terpercaya dan menganggap amanah orang yang berkhianat.  HR. Imam Thabrani dari Anas bin Malik ra.
5. Mengembangnya hilal
Hilal akan mengembang, sehingga tampak hilal yang sama pada malam sebelumnya. Pada saat itu, orang-orang berkata, "Dalam dua malam tampak hilal yang sama." Sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Imam Thabrani dari Ibnu Mas'ud ra.
6. Meninggalnya orang-orang shalih
يَذْهَبُ الصَّالِحُوْنَ الْاَوْلُ فَالْاَوْلُ وَتَبْقَی حُثَالَةٌ كَحُثَالَةِ الشَّعِيْرِ اَوِ التَّمْرِ
Artinya : Orang-orang shalih pergi satu demi satu dan yang tersisa hanya orang-orang buruk seperti ampas gandum atau kurma. HR. Ahmad dan Bukhari
7. Hilangnya sifat zuhud dan wira’i
Abu Nuaim meriwayatkan hadis dalam kitab Hilyatul Auliya
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّی يَكُوْنَ الزُّهْدُ رِوَايَةً وَالْوَرَعُ تَصَنُّعًا
Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga sifat Zuhud hanya sebagai cerita dan wirai hanya diperbuat-buat.
8. Anak Pemarah
Di riwayatkan dari Ibnu Mas'ud
اَنْ يَكُوْنَ الْوَلَدُ غَيْظًا وَالْمَطَرُ قَيْظًا وَتَفِيْضُ اللِّئَامُ فَيْضًا
Artinya : Munculnya anak pemarah, hujan di musim panas dan melobernya parah perangai buruk. HR. Al-Thabrani
9. Pemimpin munafik, rendah dan fasik
Terdapat sebuah hadis yang diceritakan oleh Imam Thabrani dari Ibnu Masud dan Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah :
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّی يَسُوْدُ كُلَّ قَبِيْلَةٍ مُنَافِقُوْهَا وَكَانَ زَعِيْمُ الْقَوْمِ اَرْذَلَهُمْ وَسَادَ الْقَبِيْلَةَ فَاسِقُوْهُمْ
Artinya : Tidak akan terjadi kiamat sampai setiap kabilah dipimpin oleh orang munafik, dan pemimpin suatu kaum adalah orang yang paling rendah dan kabilah dipimpin  orang-orang fasik.
10. Memperhias mihrab dan rusaknya hati.
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Thabrani dari Ibnu Mas'ud ra.
أَنْ تُزَخْرَفَ الْمَسَاجِدُ وَأَنْ تُخَرَّبَ الْقُلُوْبُ
Artinya : Termasuk tanda dan alamat dekatnya hari kiamat adalah hendaknya masjid-masjid diperhias dan hati-hati dibiarkan roboh.

11. Semaraknya para pedagang
فَشْوُ التِّجَارَةِ حَتَّى تُعِيْنُ الْمَرْأَةُ زَوْجَهَا عَلَى التِّجَارَةِ وَقَطْعُ الْأَرْحَامِ وَفَشْوُ الْقَلَمِ وَظُهُوْرُ شَهَادَةِ الزُّوْرِ
Artinya : Tersebarnya para pedagang sampai seorang istri menolong suami untuk berdagang, memutus silaturrahim, tersebarnya pena dan munculnya para saksi palsu.
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Imam Bukhari dari Ibnu Mas'ud ra. Tersebarnya pena adalah kinayah banyaknya penulis dan sedikitnya ulama. Mereka hanya merasa cukup dengan tulisan supaya bisa memutuskan hukum seseorang.
12. Amanah dijadikan harta rampasan perang, zakat dijadikan hutang, dan belajar ilmu selain untuk agama. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah ra.
13. Seorang laki-laki taat kepada istrinya, durhaka kepada ibunya, merendahkan temannya, mengusir ayahnya dan mengeraskan suara di masjid-masjid. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah.
14. Munculnya para penyanyi, alat-alat musik petik, diminumnya khamr dan generasi akhir umat ini melaknat para generasi awal. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah ra.
15. Orang-orang bodoh angkat bicara
إِنَّ أَيَّامَ الدَّجَّالِ سِنِيْنَ خَدَّاعَةٌ يُكَذَّبُ فِيْهَا الصَّادِقُ وَيُصَدَّقُ فِيْهَا الْكَاذِبُ وَيُخَوَّنُ فِيْهَا الْأَمِيْنُ وَيُؤْتَمَنُ فِيْهَا الْخَائِنُ وَيَتَكَلَّمُ فِيْهَا الرُوَيْبِضَةُ  قِيْلَ : وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ ؟ قَالَ : الرَّجُلُ التَّافَةُ يَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ "
Sesungguhnya hari-hari  Dajal adalah tahun-tahun penuh penipuan, di mana orang jujur dianggap dusta, orang dusta dianggap jujur, orang terpercaya dianggap khianat,  pengkhianat dipercaya, dan orang-orang ruwaibidhah angkat bicara? Ada yang bertanya, "Siapakah ruwaibidhah?" Beliau menjawab, "Para lelaki bodoh yang berbicara urusan umum." HR. Ahmad dan Bazar dari Anas bin Malik ra.
16. Terjadinya peristiwa yang belum pernah terjadi
Dari Samrah bin Jundub ra.
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّی تَرَوْا أُمُوْرًا عِظَامًا لَمْ تُحَدِّثُوْا بِهَا أُنْفُسكُنَّ يَتَفَاقَمُ شَأْنُهَا فِی اَنْفُسِكُمْ وَتَسْأَلُوْنَ هَلْ كَانَ نَبِيُّكُمْ ذَكَرَ لَكُمْ مِنْهَا ذِكْرًا حَتَّی تَرَوْا الْجِبَالَ تَزُوْلُ عَنْ اَمَاكِنِهَا
Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kalian melihat peristiwa besar yang belum pernah kalian gunjingkan, kejadiannya semakin membuat kalian serius dan kalian bertanya-tanya apakah nabi kalian pernah menyinggung peristiwa itu, bahkan sampai kalian melihat gunung-gunung bergeser dari tempatnya. HR. Ahmad dan Thabrani
17. Sebuah urusan dikuasai orang yang bukan ahlinya
Terdapat sebuah hadis dari yang diriwayatkan Abu Hurairah ra.
اِذَا وُسِدَ الْاَمْرُ اِلَی غَيْرِاَهْلِهِ فَانْتَظِرُوْا السَّاعَةَ
Artinya : Ketika suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah kiamat. HR. Bukhari
18. Orang yang hidup lebih memilih mati
Terdapat sebuah dari yang diriwayatkan Abu Hurairah ra.
لاَ تَذْهَبُ الدُّنْيَا حَتَّی يَمُرَّ الرَّجُلُ عَلَی الْقَبْرِ فَيَتَمَرَّغَ عَلَيْهِ وَيَقُوْلَ يَا لَيْتَنِيْ كُنْتُ مَكَانَ صَاحِبِ هَذَا الْقَبْرِ
Artinya : Dunia tidak akan hilang sehingga laki-laki melewati kuburan lalu dia berhenti dan berkata, "Seandainya aku yang berada dalam kuburan ini." HR. Muslim
19. Semaraknya zina
Terdapat sebuah hadis dari Ibnu Umar ra.
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّی يَتَسَافَدَ النَّاسُ تَسَافُدَ الْبَهَائِمِ فِی الطُّرُقِ
Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga manusia bersetubuh di jalan-jalan sebagaimana yang dilakukan hewan ternak. HR. Al-Thabrani.
Terdapat sebuah hadis dari Abu Hurairah.
لاَ تَفْنَی هَذِهِ الْأمَّةُ حَتَّی يَقُوْمَ الرَّجُلُ اِلَی الْمَرْأَۃِ فَيَفْتَرِشُهَا فِی الطَّرِيْقِ فَيَكُوْنُ خِيَارُهُمْ يَوْمَئِذٍ مَنْ يَقُوْلُ لَوْ وَارَيْنَا وَرَاءَ هَذَا الْحَائِطِ
Artinya : Umat ini tidak akan rusak sampai laki-laki menyetubuhi perempuan di jalan, maka orang yang paling baik dari mereka adalah orang yang berkata, "Bagaimana kalau kita bersembunyi di belakang tembok ini." HR. Abu Ya'la
Terdapat sebuah hadis dari Abu Hurairah ra.
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّی تُوْجَدُ الْمَرْأَۃُ نَهَارًا تَنْكِحُ ای تجامع وسط الطريق - لاَ يُنْكِرُ ذَالِكَ اَحَدًا فَيَكُوْنُ أَمْثَلُهُمْ يَوْ مَئِذٍ الَّذِيْ يَقُوْلُ لَوْ نَحَيْتُهَا عَنِ الطَّرِيْقِ قَلِيْلاً فَذَالِكَ مِثْلُ اَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ فِيْكُمْ
Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga perempuan pada siang hari melakukan persetubuhan-yakni bersetubuh di tengah jalan- tidak ada satu pun yang mengingkarinya. Maka pada saat itu, orang yang paling mulia adalah yang berkata, "Bagaimana kalau kamu menyingkir sedikit dari dari jalan." Orang yang berkata seperti ini ibarat Abu Bakar dan Umar bagi kalian. HR. Hakim Abu Abdillah
Juga terdapat hadis yang diriwayatkan Imam Thabrani, dari Abu Umamah ra., "Sehingga perempuan melewati suatu kaum, lalu kaum tersebut menyingkap pakaian bawahnya seperti menyingkap ekor biri-biri, lalu sebagian mereka berkata, "Hendaknya kamu menyembunyikannya di belakang tembok." Orang yang berkata seperti ini pada hari itu seperti Abu Bakar dan Umar bagi kalian.
21. Perselisihan agama di antara saudara
Terdapat sebuah hadis Hudzaifah ra.
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّی تَتَنَاكَرَ الْقُلُوْبُ وَتَخْتَلِفُ الْاَقَاوِيْلُ وَيَخْتَلِفُ الْاِخْوَانُ مِنَ الْاَبِ وَالْاُمِّ فِی الدِّيْنِ
Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat sampai hati saling mengingkari, ucapan saling berselisih dan saudara kandung berbeda agamanya. HR. Al-Dailami
22. Sepinya masjid, pemuda tidak hormat pada orang tua dan orang-orang lebih mementingkan dunia
Dari Ibnu Mas'ud ra.

لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَتَّخِذَ الْمَسَاجِدُ قَنَاطِرَ فَلاَ يَسْجُدُ لِلّهِ فِيْهَا وَحَتَّى يَبْعَثَ الْغُلاَمَ الشَّيْخَ بَرِيْدًا بَيْنَ الْاُفُقَيْنِ وَ حَتَّى يَبْلُغَ التَّاجِرُ بَيْنَ الْاُفُقَيْنِ فَلاَ يَجِدُ رِبْحًا
Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga masjid dibuat gedung-gedung besar namun tidak ada yang menyembah Allah di dalamnya, sehingga seorang pemuda menjadikan kurir pos orang tua di antara dua penjuru, dan sampai seorang pedagang sampai di dua penjuru namun tidak mendapatkan keuntungan. HR.Al-Thabrani
Hadis di atas adalah kinayah akan tidak suka menjalankan shalat, Anak kecil tidak memuliakan orang tua dan tidak ada barakah dalam perdagangan karena banyak pedagang melakukan kebohongan dan penipuan.
23. Perut menjadi tujuan utama, harta sebagai ukuran kemuliaan dan perempuan sebagai kiblat
يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ هِمَّتُهُمْ بُطُوْنُهُمْ وَشَرَفُهُمْ مَتَاعُهُمْ وَقِبْلَتُهُمْ نِسَاؤُهُمْ وَدِيْنُهُمْ دَرَاهِمُهُمْ وَدَنَانِيْرُهُمْ أُولَئِكَ شَرُّ الْخَلْقِ لاَ خَلاَقَ لَهُمْ عِنْدَ اللهِ
Artinya : Akan datang pada manusia sebuah masa di mana tujuan mereka hanyalah perut, kemuliaan mereka hanya harta, kiblatnya perempuan, agama mereka dirham dan dinar. Mereka adalah makhluk paling buruk, sama sekali tidak berpekerti di hadapan Allah swt. HR. Al-Dailami
23. Alquran hanya sebagai pakaian

لا تَذْهَبُ الأَيَّامُ وَاللَّيَالِي حَتَّى يَخْلَقَ الْقُرْآنُ فِي صُدُورِ أَقْوَامٍ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ كَمَا تَخْلَقُ الثِّيَابُ وَيَكُونُ مَا سِوَاهُ أَعْجَبُ إِلَيْهِمْ وَيَكُونُ أَمْرُهُمْ طَمَعًا كُلُّهُ لا يُخَالِطُهُ خَوْفٌ ، إِنْ قَصَّرَ عَنْ حَقِّ اللَّهِ مَنَّتُهُ نَفْسُهُ الأَمَانِيَّ ، وَإِنْ تَجَاوَزَ إِلَى مَا نَهَى اللَّهُ ، قَالَ : أَرْجُو أَنْ يَتَجَاوَزَ اللَّهُ عَنِّي
Artinya :  Hari dan malam tidak akan hilang sampai Alquran di dada para kaum umat ini dijadikan sebagaimana pakaian. Perkara lain lebih mengagumkan bagi mereka. Urusan mereka hanyalah tama', tidak ada rasa khawatir dalam diri mereka ; apabila mereka sembrono melaksanakan hak Allah maka diri mereka dipenuhi angan-angan palsu, dan apabila mereka melakukan perkara yang dilarang Allah maka dia berkata, "Mudah-mudahan Allah mengampuniku."
24. Islam hanya sebagai perhiasan
يَدْرُسُ الإِسْلاَمُ كَمَا يَدْرُسُ وَشْيُ الثَّوْبِ، حَتَّى لاَ يُدْرَى مَا صِيَامٌ وَلاَ صَلاَةٌ وَلاَ نُسُكٌ وَلاَ صَدَقَةٌ، وَلَيُسْرَى عَلَى كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي لَيْلَةٍ، فَلاَ يَبْقَى فِي الأَرْضِ مِنْهُ آيَةٌ، وَتَبْقَى طَوَائِفُ مِنَ النَّاسِ: الشَّيْخُ الكَبِيرُ، وَالعَجُوزُ، يَقُولُونَ: أَدْرَكْنَا آبَاءَنَا عَلَى هَذِهِ الكَلِمَةِ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، فَنَحْنُ نَقُولُهَا
Artinya : Islam dipelajari hanya sebagai perhiasan sebagaimana pernak-pernik baju. Sehingga orang tidak tahu, apakah puasa? Apakah shalat? Apakah haji? Apakah zakat? Yang tersisa hanya orang tua yang lemah. Mereka berkata, "Kami menjumpai ayah-ayah kami mengatakan kalimat laailaha illaallah, maka kami pun ikut mengucapkannya." HR. Ibnu Majah dari Hudzaifah Al Yamani ra.
25. Laa ilaaha illah tidak diucapkan
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّی لاَ يُقَالَ فِی الْاَرْضِ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ
Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga laa ilaaha illallah tidak diucapkan di bumi
26. Tampaknya kekejian dan kekikiran
Dari Abu Hurairah ra.
لا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَظْهَرَ الْفُحْشُ وَالْبُخْلُ ، وَيُخَوَّنُ الأَمِينُ وَيُؤْتَمَنُ الْخَائِنُ ، وَيَهْلِكُ الْوُعُولُ وَيَظْهَرُ التُّحُوتُ " ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا الْوُعُولُ وَمَا التُّحُوتُ ؟ قَالَ : الْوُعُولُ : وُجُوهُ النَّاسِ وَأَشْرَافُهُمْ ، وَالتُّحُوتُ : الَّذِينَ كَانُوا تَحْتَ أَقْدَامِ النَّاسِ
"Tidak akan terjadi hari kiamat sampai tampaklah kekejian dan kekikiran, orang-orang amanah dianggap berkhianat dan orang-orang khianat dipercaya, para wu'ul akan meninggal dan muncul para tuhut. Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah tuhut dan wu'ul itu?" Beliau bersabda, "Wu'ul adalah orang-orang yang utama dan mulia, sedangkan tuhut adalah orang-orang yang menjadi budak orang lain atau orang hina." HR.Al-Thabrani
27. Pemalsuan sunah
Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash ra.
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَخْرُجُ سَبْعُوْنَ كَذَّابًا, قَالَتْ : وَمَا اَيَتُهُمْ ؟ قَالَ : يَأْتُوْنَكُمْ بِسُنَّةٍ لَمْ تَكُوْنُوْا عَلَيْهَا, يُغَيِّرُوْنَ بِهَا سُنَّتَكُمْ, فَاِذَا رَأَيْتُمُوْهُمْ فَاجْتَنِبُوْهُمْ.
Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga muncul 70 pendusta. Aku bertanya, "Apakah tanda-tanda mereka?" Beliau bersabda, "Mereka akan datang membawa sunah yang tidak pernah kalian(sahabat) lakukan, dan merubah sunah kalian dengan sunah tersebut. Ketika kalian melihat mereka maka jauhilah." HR. Al-Bukhari
28. Ucapan dan hati bertolak belakang
Dari salman al farisi ra.
اِذَا ظَهَرَ الْقَوْلُ, وَخَزِنَ الْعَمَلُ, وَائْتَلَفَتِ الْاَلْسُنُ, وَاخْتَلَفَتِ الْقُلُوْبُ, وَقَطَعَ كُلُّ ذِى رَحِمٍ رَحِمَهُ, فَعِنْدَ ذَالِكَ لَعَنَهُمُ اللهُ فَاَصَمَّهُمْ وَاَعْمَى اَبْصَارَهُمْ
Ketika tampaknya ucapan(komentar atau usulan) dan tersimpannya amal(tidak ada realisasi), bersatunya lisan dan berselisihnya hati, setiap sanak famili memutus hubungan familinya. Ketika seperti itu, maka Allah akan melaknat mereka, Allah akan menulikan dan membutakan penglihatan mereka. HR. hmad dan Abdu bin Humaid
Juga terdapat riwayat dari Hasan ra.
إِذَا النَّاسُ أَظْهَرُوا الْعِلْمَ وَضَيَّعُوا الْعَمَلَ ، وَتَحَابُّوا بِالأَلْسُنِ وَتَبَاغَضُوا بِالْقُلُوبِ ، وَتَقَاطَعُوا فِي الأَرْحَامِ ، لَعَنَهُمُ اللَّهُ عِنْدَ ذَلِكَ ، فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبَصَارَهُمْ
Artinya : Ketika manusia menampakan ilmu dan menyia-yiakan amal, lisannya saling menyayangi dan hatinya saling membenci, memutus sillarrahim, maka Allah melaknat mereka, ia akan menulikan dan membutakan pandangan mereka. Hr. Ibnu Abi Dunya
 Diterjemahkan dari Risalah Ahlissunnah wal Jamaah 
Karangan Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari

Post a Comment for "28 Tanda-Tanda Hari Kiamat - Risalah Ahlissunnah wal Jamaah (9)"