Berita Nabi Tentang Munculnya Ulama Abal-Abal - Risalah Ahlissunnah wal Jamaah (6)
Ibnu Hajar al-Asqalani, rahimahullah, dalam kitab Fath al-Bari berkata, "Allah akan mengambil nyawa ulama dan mencabut ilmu bersamanya. Lalu akan muncul beberapa peristiwa, dimana sebagian manusia menyerang yang lainnya seperti rombongan unta menyerang rombongan yang lain. Pada saat itu para syekh(sesepuh) hanya dipandang sebagai orang yang lemah.”
Abu Umamah ra. meriwayatkan bahwa, ketika haji wada' Rasulullah Saw. naik di atas unta berwarna kecoklatan. Beliau bersabda : “Wahai manusia sekalian, ambilah ilmu sebelum dicabut dan diangkat dari bumi. Ingatlah, sesungguhnya hilangnya ilmu itu bersamaan dengan hilangnya ulama yang membawanya." Lalu orang Arab Badui bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana ilmu diangkat dari kami sedangkan kami memiliki mushaf. Kami telah mempelajari isinya dan mengajarkannya kepada putra-putri, istri dan pembantu kami?" Lantas Rasulullah Saw. mengangkat kepala beliau, seakan beliau marah, lalu berkata, "Lihatlah orang-orang Yahudi dan Nasrani, mereka memiliki beberapa mushaf, akan tetapi mereka tidak bergantung(faham) dengan satu huruf pun yang telah dibawakan oleh nabi mereka."
Ibnu Mas'ud ra. berkata : "Manusia akan terus dalam lingkup kebaikan selama datang kepada mereka ilmu yang dibawa para sahabat Muhammad Saw. dan para pembesar mereka. Ketika datang kepada mereka ilmu dari orang-orang kecil(bodoh), dan tujuan mereka terpecah belah maka mereka akan rusak.
Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab Shahihnya, dari Abu Hurairah ra. :
Dari Abu Sa'id al-Khudri ra., dari Nabi Saw. :
Imam Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud ra., dari Rasulullah Saw. :
Hisyam bin Urwah, rahimahullah ta'ala, mendengar ayahnya berkata, "Perkara atau agama Bani Israil akan tetap lurus sampai di antara mereka lahir anak-anak dari budak perempuan yang mereka tawan. Mereka akan membuat pendapat baru dan menyesatkan Bani Israil."
Hisyam berkata, "Ayah juga berkata, "Jagalah sunah, jagalah sunah, karena sunah adalah pilar agama."
Ibnu Wahab meriwayatkan dari Ibnu Syihab al-Zuhri, rahimahullah ta'ala. Ia berkata, "Sesungguhnya kaum Yahudi dan Nasrani kehilangan ajaran ilmu mereka saat berpendapat sendiri dan ngotot memeganginya."
Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadis dari Urwah ra. dalam kitab shahihnya. Ia berkata : "Abdullah bin Amr ra. menunaikan haji bersama kami, lalu aku mendengarnya berkata, "Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda : “Allah tidak akan mencabut ilmu secara mendadak setelah Dia memberikannya kepada manusia, akan tetapi dia akan mencabutnya bersamaan dengan mencabut nyawa ulama, sampai yang tersisa hanya manusia yang dangkal ilmunya. Ketika mereka dimintai fatwa maka berfatwa dengan pendapatnya sendiri. Maka mereka hanya akan sesat dan menyesatkan." Lalu aku(Urwah) menceritakannya kepada Aisyah ra., Istri Nabi Saw.
Pada tahun berikutnya, Abdullah bin Umar kembali menunaikan haji. Maka Aisyah berkata, "Hai keponakan laki-lakiku, pergilah kepada Abdullah, mintalah kepastian darinya mengenai hadis yang pernah kau sampaikan kepadaku."
Maka aku datang dan bertanya kepadanya. Lalu Abdullah bin Umar menceritakan hadis di atas persis sebagaimana yang telah dia ceritakan. Aku kembali datang kepada Siti Aisyah dan mengabarinya. Siti Aisyah berkata, "Demi Allah, Abdullah bin Umar telah menghafalnya dengan baik."
Disebutkan dalam kitab Fath al-Bari, dari Masruq, dari Ibnu Mas'ud ra. Ia berkata : “Tidak akan datang kepada kalian sebuah zaman baru kecuali lebih buruk dari zaman sebelumnya. Aku tidak bermaksud membandingkan pemimpinnya lebih baik dari pada pemimpin baru, dan orang awamnya lebih baik dari pada orang awam yang baru. Akan tetapi ulama dan fuqoha kalian akan pergi, kemudian kalian tidak mendapatkan ganti mereka. Kemudian akan ada kaum yang memberi fatwa dengan pendapat mereka sendiri. Mereka akan meretakkan Islam dan meruntuhkannya."
Abu Umamah ra. meriwayatkan bahwa, ketika haji wada' Rasulullah Saw. naik di atas unta berwarna kecoklatan. Beliau bersabda : “Wahai manusia sekalian, ambilah ilmu sebelum dicabut dan diangkat dari bumi. Ingatlah, sesungguhnya hilangnya ilmu itu bersamaan dengan hilangnya ulama yang membawanya." Lalu orang Arab Badui bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana ilmu diangkat dari kami sedangkan kami memiliki mushaf. Kami telah mempelajari isinya dan mengajarkannya kepada putra-putri, istri dan pembantu kami?" Lantas Rasulullah Saw. mengangkat kepala beliau, seakan beliau marah, lalu berkata, "Lihatlah orang-orang Yahudi dan Nasrani, mereka memiliki beberapa mushaf, akan tetapi mereka tidak bergantung(faham) dengan satu huruf pun yang telah dibawakan oleh nabi mereka."
Ibnu Mas'ud ra. berkata : "Manusia akan terus dalam lingkup kebaikan selama datang kepada mereka ilmu yang dibawa para sahabat Muhammad Saw. dan para pembesar mereka. Ketika datang kepada mereka ilmu dari orang-orang kecil(bodoh), dan tujuan mereka terpecah belah maka mereka akan rusak.
Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab Shahihnya, dari Abu Hurairah ra. :
لاَ يَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّی تَأْخُذَ أُمَّتِيْ بِأَخْذِ الْقُرُوْنِ قَبْلَهَا شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ فَقِيْلَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ كَفَارِسٍ وَالرُّوْمِ؟ فَقَالَ : وَمَنْ النَّاسُ اِلاَّ هُمْ
Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga umatku akan mengambil agama sebagaimana umat yang hidup sebelum mereka, sejengkal demi sejengkal dan satu dzira' demi satu dzira'. Ada yang bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah seperti Persia dan Romawi? Beliau menjawab, "Siapa lagi kalau bukan mereka."Dari Abu Sa'id al-Khudri ra., dari Nabi Saw. :
لَتَتَّبِعَنَّ سُنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا شِبْرًا وَ ذِرَاعًا ذِرَاعًا حَتَّی لَوْ دَخَلُوْا فِی حِجْرِ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوْهُمْ قُلْنَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ, الْيَهُوْدُ وَالنَّصَارَی؟ قَالَ : فَمَنْ؟
Artinya : Pasti kalian akan mengikuti orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, satu dziro’ demi satu dziro’ , sampai-sampai seandainya mereka masuk ke lubang biawak kalian tetap mengikuti. Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab , “Siapa lagi?”Imam Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud ra., dari Rasulullah Saw. :
اِنَّ اَوَّلَ هَذِهِ الْاُمَّةِ خِيَارُهُمْ وَأَاخِرُهَا شِرَارُهُمْ مُخْتَلِفِيْنَ مُتَفَرِّقِيْنَ, فَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْاَخِرِ فَلْتَأْتِهِ مَيْتَتُهُ وَهُوَ يَأْتِی اِلَی النَّاسِ مَا يُحِبُّ اَنْ يُؤْتَی اِلَيْهِ
Artinya : Sesungguhnya generasi awal umat ini adalah yang paling baik dan generasi akhir mereka adalah yang paling buruk. Mereka suka berselisih dan bertikai. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka dia lebih memilih datangnya kematian. Dia adalah orang yang memperlakukan orang lain dengan perlakuan yang dia senangi bila menimpainya.Hisyam bin Urwah, rahimahullah ta'ala, mendengar ayahnya berkata, "Perkara atau agama Bani Israil akan tetap lurus sampai di antara mereka lahir anak-anak dari budak perempuan yang mereka tawan. Mereka akan membuat pendapat baru dan menyesatkan Bani Israil."
Hisyam berkata, "Ayah juga berkata, "Jagalah sunah, jagalah sunah, karena sunah adalah pilar agama."
Ibnu Wahab meriwayatkan dari Ibnu Syihab al-Zuhri, rahimahullah ta'ala. Ia berkata, "Sesungguhnya kaum Yahudi dan Nasrani kehilangan ajaran ilmu mereka saat berpendapat sendiri dan ngotot memeganginya."
Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadis dari Urwah ra. dalam kitab shahihnya. Ia berkata : "Abdullah bin Amr ra. menunaikan haji bersama kami, lalu aku mendengarnya berkata, "Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda : “Allah tidak akan mencabut ilmu secara mendadak setelah Dia memberikannya kepada manusia, akan tetapi dia akan mencabutnya bersamaan dengan mencabut nyawa ulama, sampai yang tersisa hanya manusia yang dangkal ilmunya. Ketika mereka dimintai fatwa maka berfatwa dengan pendapatnya sendiri. Maka mereka hanya akan sesat dan menyesatkan." Lalu aku(Urwah) menceritakannya kepada Aisyah ra., Istri Nabi Saw.
Pada tahun berikutnya, Abdullah bin Umar kembali menunaikan haji. Maka Aisyah berkata, "Hai keponakan laki-lakiku, pergilah kepada Abdullah, mintalah kepastian darinya mengenai hadis yang pernah kau sampaikan kepadaku."
Maka aku datang dan bertanya kepadanya. Lalu Abdullah bin Umar menceritakan hadis di atas persis sebagaimana yang telah dia ceritakan. Aku kembali datang kepada Siti Aisyah dan mengabarinya. Siti Aisyah berkata, "Demi Allah, Abdullah bin Umar telah menghafalnya dengan baik."
Disebutkan dalam kitab Fath al-Bari, dari Masruq, dari Ibnu Mas'ud ra. Ia berkata : “Tidak akan datang kepada kalian sebuah zaman baru kecuali lebih buruk dari zaman sebelumnya. Aku tidak bermaksud membandingkan pemimpinnya lebih baik dari pada pemimpin baru, dan orang awamnya lebih baik dari pada orang awam yang baru. Akan tetapi ulama dan fuqoha kalian akan pergi, kemudian kalian tidak mendapatkan ganti mereka. Kemudian akan ada kaum yang memberi fatwa dengan pendapat mereka sendiri. Mereka akan meretakkan Islam dan meruntuhkannya."
Diterjemahkan dari Risalah Ahlissunnah wal Jamaah
Karangan Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari
Post a Comment for "Berita Nabi Tentang Munculnya Ulama Abal-Abal - Risalah Ahlissunnah wal Jamaah (6)"
Silahkan berikan komentar dengan baik dan sopan