Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hijab Bukan Penghalang, Melainkan Perhiasan Perempuan

Sebagian orang bodoh menyangka bahwa hijab hanya membatasi perempuan, menjadi aturan yang berat, dan adat kuno yang menjadi faktor perempuan tidak maju, sebagaimana yang banyak diwacanakan oleh intelektual muslim. Hijab menjauhkan dan memisahkan perempuan dari dunia luar, dan mengurangi kemuliaan dan kepribadian mereka.

Dari tuduhan dan point ini timbul beberapa fitnah. Orang-orang banyak yang tergerogoti, yang tersisa hanya orang-orang yang dijaga oleh Allah Swt. Dan banyak orang-orang yang mengalami kebingungan.

Realitanya, secara global Islam telah memerdekakan perempuan. Islam menjadi fadhilah dan anugerah yang agung bagi mereka. Pada masa jahiliyah, kondisi perempuan penuh dengan kesulitan, kehinaan dan pelecehan. Orang-orang jahiliyah memperlakukan mereka seperti binatang, seakan mereka tidak berhak hidup atau mendapat kemuliaan. Orang-orang biadab itu menjadikan mereka sebagai harta warisan yang bisa diwaris oleh sebagian keluarga. Mereka diperjual-belikan di pasar-pasar. Bahkan, mereka dianggap termasuk perbuatan syaitan
Segala hal mereka haramkan untuk para perempuan, kecuali mengatur rumah dan mendidik anak-anak. Dalam syariat India misalnya, bahwa penyakit, kematian, panas kerontang, bisa ular, kerusakan dan api lebih baik dari pada lahirnya bayi perempuan. Mereka adalah kotoran yang tidak berhak memakan daging, tidak berhak tertawa bahkan berbicara. Sering kali para perempuan disiksa, baik badaniyah maupun maknawiyah, dengan anggapan mereka adalah alat penggoda yang dipakai setan untuk merusak hati manusia.

Di Perancis, pada abad ke enam para ulama membuat konferensi yang membahas, apakah perempuan itu manusia atau tidak? Mereka memutuskan bahwa mereka tetap manusia, akan tetapi diciptakan untuk melayani laki-laki.

Di Inggris, raja Henri VIII mengeluarkan kebijakan yang melarang para wanita melihat kitab suci. Mereka juga tidak dianggap sebagai penduduk tanah air. Tidak berhak memiliki pakaian dan harta yang mereka cari dengan keringat sendiri.
 Islam telah menghilangkan penyelewengan dan penganiayaan terhadap wanita. Islam mengangkat mereka ke tempat yang tinggi, mengumumkan bahwa perempuan termasuk salah satu dari dua unsur yang menjadikan manusia berkembang biak. Dan menjadikan hal tersebut sebagai nikmat dan anugerah sebagaimana firman Allah Swt.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً
Artinya : Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. (QS. An-Nisa’ : 1)

Islam telah mengumumkan dan menetapkan hak Amr makruf dan nahi mungkar bagi perempuan pada bagian mereka secara khusus. Di samping itu, juga menetapkan agar melakukan amal shalih.

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ 
Artinya : Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.(QS. At-Taubat :71)

Islam memerintahkan agar berbuat baik kepada para istri, mendatangkan kebaikan kepada mereka, menyelematkan dari anggapan jauh dan terhalang dari HAM. Islam mengatur hak-hak perempuan yang diterangkan dalam kitab fiqih dan tasyri' :

اِسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا, خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَاَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِيْ
Artinya : Berilah wasiat kepada para wanita dengan kebaikan. Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan saya yang paling baik kepada keluargaku. 

Bentuk memuliakan wanita yang paling agung yang ditunjukan Islam adalah perintah agar mereka menjaga diri dari hal yang bisa menjatuhkan diri dan penipuan. Islam memerintahkan agar menjaga identitas kewanitaan dan menjauhkan diri dari tempat terjadinya fitnah. Selain itu, Islam menjadikan mereka dalam  penjagaan-yang termasuk sifat iffah-, yakni dengan hijab syar'i.

Maka, apakah ada kaitannya hijab dengan ketertinggalan yang diprasangkakan? Apakah wanita merasa sakit dengan berhijab? Atau pasukan Islam akan terkalahkan saat melawan musuh? Apakah pikiran kreatif akan gagal berfikir? Atau apakah sumber kebaikan dan jalan kehidupan akan terhenti dari umat?

Hijab bukanlah penyakit bagi perempuan, melainkan menjadi perhiasan sebagai bentuk sifat sopan dan dinas. Seandainya dalam berhijab terdapat dampak keterlambatan maka itu adalah keterlambatan yang dipuji. Keterlambatan yang dihasilkan tidak lain adalah keterlambatan berkumpul dengan laki-laki yang bodoh dan dari fitnah orang yang menyesatkan. Bahkan etika dan hukum Islam yang ditetapkan ini telah diakui oleh profesor barat yang bijak dan jenius.

 Sebagian mereka berkata, "Hijab dalam pandangan Islam tidak berarti memutus kepercayaan, melainkan mediator untuk menjaga kemuliaan yang harus dimiliki wanita. Karena yang benar bahwa, kedudukan wanita dalam Islam sangat layak, yang seharusnya mereka merasa bahagia."

Diterjemahkan dari Adabul Islam fi Nidzamil Usrah (19)
Karangan Abuya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki

Post a Comment for "Hijab Bukan Penghalang, Melainkan Perhiasan Perempuan"