Jin Kafir adalah Setan, Ini Dalilnya
Jin Kafir adalah Setan. Jin adalah alam (makhluk selain Allah) yang samar yang Allah ciptakan untuk beribadah kepada-Nya. Hal ini sebagaimana firman-Nya:
Dan nabi diutus kepada manusia dan jin.
Adanya alam ini termasuk hal yang sudah maklum dalam agama Islam. Orang yang mengingkarinya berarti dia kafir, karena telah mengingkari sesuatu yang sudah tertulis dalam Alquran. Bahkan, sebagian surat ada yang spesifik menjelaskan tentang jin, yakni surat "Al-Jinn".
Alam jin ini termasuk alam yang ditaklif (dibebankan) hukum syariat, baik iman, Islam maupun Ihsan. Oleh karenanya, didapati adanya jin Islam dan jin kafir. Hal ini dikabarkan oleh Allah melalui ucapan mereka sendiri.
Dari sinilah, sebagian pendapat mengatakan bahwa setan adalah jin kafir. Sedangkan jin yang tidak kafir tidak bisa disebut setan. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. (QS. Al-Kahfi:50)
Ibnu Hajar berkata dalam kitab tafsirnya:
"Al-Syaithan adalah musytaq (dikeluarkan) dari al-bu'd (dijauhkan) menurut pendapat yang shahih. Oleh karenanya setiap yang menentang baik jin, manusia atau hewan disebut syaitan.
Ibnu Abbas r.a, dia mengatakan bahawa Rasulullah S.a.w tidak membacakan kepada jin dan tidak juga melihatnya. Pernah baginda S.a.w berangkat bersama beberapa orang sahabatnya menuju pasar Ukkazh, sedang para syaitan dihalangi dari mendengar berita langit dan dilempari dengan meteor-meteor, sehingga syaitan-syaitan itu kembali kepada kaumnya. Kemudian kaumnya itu berkata, "Apa yang terjadi kepada kalian?" Mereka menjawab, "Kami dihalangi dari mendengar berita langit, dan dilempari dengan meteor-meteor." Kaumnya berkata, "Kalian tidak dihalangi dari mendengar berita langit dan bumi melainkan hanya oleh sesuatu yang terjadi. Maka menyebarlah kalian ke sebelah timur dan barat bumi, perhatikanlah apa yang menghalangi antara kalian dan berita langit itu."
Maka mereka pun berangkat menjelajah belahan timur dan barat bumi untuk mencari apa yang menghalangi mereka dari berita langit tersebut. Kemudian, mereka yang sedang menuju Tihamah beralih arah kepada Rasulullah yang ketika itu berada di Nakhlah dan bertujuan pergi ke pasar Ukkazh. Bersama para sahabatnya, beliau sedang mengerjakan shalat Subuh. Tatkala mereka (jin) mendengar bacaan al-Quran, mereka pun berhenti untuk mendengar. Mereka berkata, "Demi Allah, inilah yang menghalangi kalian dari berita langit." Dan pada ketika mereka kembali kepada kaumnya, maka mereka berkata "Sesungguhnya kami telah mendengar al-Quran yang menakjubkan. Yang memberi petunjuk ke jalan yang benar, lalu kami beriman padanya, dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami." (Surah al-Jin : 1-2)
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Al-Dzariyat:56)Dan nabi diutus kepada manusia dan jin.
Adanya alam ini termasuk hal yang sudah maklum dalam agama Islam. Orang yang mengingkarinya berarti dia kafir, karena telah mengingkari sesuatu yang sudah tertulis dalam Alquran. Bahkan, sebagian surat ada yang spesifik menjelaskan tentang jin, yakni surat "Al-Jinn".
Alam jin ini termasuk alam yang ditaklif (dibebankan) hukum syariat, baik iman, Islam maupun Ihsan. Oleh karenanya, didapati adanya jin Islam dan jin kafir. Hal ini dikabarkan oleh Allah melalui ucapan mereka sendiri.
وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ ۖ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَٰئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا
Artinya: Dan di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. (QS. Al-Jinn: 14)Dari sinilah, sebagian pendapat mengatakan bahwa setan adalah jin kafir. Sedangkan jin yang tidak kafir tidak bisa disebut setan. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. (QS. Al-Kahfi:50)
Ibnu Hajar berkata dalam kitab tafsirnya:
"Al-Syaithan adalah musytaq (dikeluarkan) dari al-bu'd (dijauhkan) menurut pendapat yang shahih. Oleh karenanya setiap yang menentang baik jin, manusia atau hewan disebut syaitan.
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا ۚ وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.Ibnu Abbas r.a, dia mengatakan bahawa Rasulullah S.a.w tidak membacakan kepada jin dan tidak juga melihatnya. Pernah baginda S.a.w berangkat bersama beberapa orang sahabatnya menuju pasar Ukkazh, sedang para syaitan dihalangi dari mendengar berita langit dan dilempari dengan meteor-meteor, sehingga syaitan-syaitan itu kembali kepada kaumnya. Kemudian kaumnya itu berkata, "Apa yang terjadi kepada kalian?" Mereka menjawab, "Kami dihalangi dari mendengar berita langit, dan dilempari dengan meteor-meteor." Kaumnya berkata, "Kalian tidak dihalangi dari mendengar berita langit dan bumi melainkan hanya oleh sesuatu yang terjadi. Maka menyebarlah kalian ke sebelah timur dan barat bumi, perhatikanlah apa yang menghalangi antara kalian dan berita langit itu."
Maka mereka pun berangkat menjelajah belahan timur dan barat bumi untuk mencari apa yang menghalangi mereka dari berita langit tersebut. Kemudian, mereka yang sedang menuju Tihamah beralih arah kepada Rasulullah yang ketika itu berada di Nakhlah dan bertujuan pergi ke pasar Ukkazh. Bersama para sahabatnya, beliau sedang mengerjakan shalat Subuh. Tatkala mereka (jin) mendengar bacaan al-Quran, mereka pun berhenti untuk mendengar. Mereka berkata, "Demi Allah, inilah yang menghalangi kalian dari berita langit." Dan pada ketika mereka kembali kepada kaumnya, maka mereka berkata "Sesungguhnya kami telah mendengar al-Quran yang menakjubkan. Yang memberi petunjuk ke jalan yang benar, lalu kami beriman padanya, dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami." (Surah al-Jin : 1-2)
Post a Comment for "Jin Kafir adalah Setan, Ini Dalilnya"
Silahkan berikan komentar dengan baik dan sopan