Nadzor (Melihat Wanita yang Dilamar) dan Siasat Buruk Pria
Islam memperbolehkan, bahkan memerintahkan laki-laki agar melihat perempuan ketika ingin menikahinya. Hal yang melebihi itu merupakan tipuan setan dan taqlid orang-orang kafir.
Sebagaimana yang kalian sangkakan, sesungguhnya pemudi tidak akan mampu mengetahui hakekat pemuda hanya dalam satu kesempatan yang disebut khitbah atau lamaran. Begitu juga pemuda. Ketika akhlak pemudi rusak dan rendah maka dia berusaha memanipulasi dengan menampakkan hal-hal yang disukainya saja. Begitu juga sebaliknya. Karena khitbah tidak akan bisa menyingkap tirai kepribadian seseorang, tidak bisa menampakkan kebaikan atau keburukannya. Perempuan itu merasa disia-siakan karena menjadi barang mainan ditangan laki-laki. Bahkan, menjadi orang tolol yang diambil untuk senang-senang saja, atau hanya menjadi bahan percobaan.
Saya(Sayid maliki) memperingatkan setiap orang Islam dari taqlid buta, karena di dalamnya terkandung kontroversi yang menghilangkan adab Islam. Pelakunya tidak akan menghasilkan sesuatu kecuali murka Allah swt. Tiada daya dan upaya kecuali dengan Taufiq Allah yang maha luhur dan agung.
Banyak sekali, kami lihat musibah dan bahaya yang datang sebab pemikiran yang kotor semacam ini, yang mengorbankan harga diri anak perempuan yang malang. Setelah laki-laki membohonginya dengan janji-janji palsu dan angan-angan patamorgana, sampai dia menjatuhkan perempuan dalam tempat yang buruk, kemudian meninggalkannya, dan pergi dengan pengakuan bahwa dia menemukan sifat tidak amanah dalam diri perempuan, dia tidak bisa dipercaya di masa depan, seperti istri yang bisa menjaga aibnya saat dia berpergian.
Sebagaimana yang kalian sangkakan, sesungguhnya pemudi tidak akan mampu mengetahui hakekat pemuda hanya dalam satu kesempatan yang disebut khitbah atau lamaran. Begitu juga pemuda. Ketika akhlak pemudi rusak dan rendah maka dia berusaha memanipulasi dengan menampakkan hal-hal yang disukainya saja. Begitu juga sebaliknya. Karena khitbah tidak akan bisa menyingkap tirai kepribadian seseorang, tidak bisa menampakkan kebaikan atau keburukannya. Perempuan itu merasa disia-siakan karena menjadi barang mainan ditangan laki-laki. Bahkan, menjadi orang tolol yang diambil untuk senang-senang saja, atau hanya menjadi bahan percobaan.
Saya(Sayid maliki) memperingatkan setiap orang Islam dari taqlid buta, karena di dalamnya terkandung kontroversi yang menghilangkan adab Islam. Pelakunya tidak akan menghasilkan sesuatu kecuali murka Allah swt. Tiada daya dan upaya kecuali dengan Taufiq Allah yang maha luhur dan agung.
Banyak sekali, kami lihat musibah dan bahaya yang datang sebab pemikiran yang kotor semacam ini, yang mengorbankan harga diri anak perempuan yang malang. Setelah laki-laki membohonginya dengan janji-janji palsu dan angan-angan patamorgana, sampai dia menjatuhkan perempuan dalam tempat yang buruk, kemudian meninggalkannya, dan pergi dengan pengakuan bahwa dia menemukan sifat tidak amanah dalam diri perempuan, dia tidak bisa dipercaya di masa depan, seperti istri yang bisa menjaga aibnya saat dia berpergian.
Diterjemahkan dari Adabul Islam fi Nidzamil Usrah (15)
Karangan Abuya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki
Post a Comment for "Nadzor (Melihat Wanita yang Dilamar) dan Siasat Buruk Pria"
Silahkan berikan komentar dengan baik dan sopan