Pekerjaan yang Paling Utama Menurut Ulama
Banyak sekali jalan rizki yang Allah siapkan untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Di mana pun dan kapan pun, baik di darat maupun di laut, di tanah kelahiran atau di luar, saat pagi, siang maupun malam. Selama kita mau berusaha atau bekerja, Allah akan memberikan rizki-Nya. Apalagi di zaman modern ini, banyak sekali model pekerjaan yang bisa digunakan sebagai perantara mengais rizki Allah Swt. Namun, pekerjaan apakah yang paling utama dalam pandangan syariat?
Mengenai profesi yang paling utama terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama: ada yang mengatakan bertani atau bercocok tanam, ada yang mengatakan berdagang dan ada yang mengatakan berkarya atau kerajinan tangan.
Syekh Abu Bakar al-Syatha menerangkan bahwa pekerjaan paling utama adalah bertani, lalu berkarya, kemudian berdagang. Imam Mawardi berkata, "Asal dari semua pekerjaan adalah bertani, berdagang dan berkarya atau kerajinan tangan. Menurut madzhab Syafi'i yang lebih baik adalah berdagang, namun menurutku bertani."
Rasulullah Saw pernah bersabda:
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِِ
Artinya: Tidak ada makanan yang lebih baik dari makanan hasil jerih payah sendiri. HR Bukhari.
Imam Nawawi dalam Syarah Muhaddzab berkata, "Yang shahih adalah pekerjaan dengan tangan sebagai nas hadis. Namun, bertani dianggap lebih baik dan utama karena termasuk kategori pekerjaan dengan tangan, di dalamnya juga terdapat unsur tawakal, dan memiliki manfaat yang luas baik bagi manusia maupun hewan."
Dalam riwayat lain Nabi Saw bersabda:
أَنَّ دَاوُدَ النَّبِيَّ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ لاَ يَأْكُلُ إِلاَّ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
Artinya: Sesungguhnya Daud, Nabi as tidak makan kecuali dari hasil pekerjaan tangan. Hr. Al-Bukhari
Hadis ini mengindikasikan keutamaan pekerjaan dengan tangan sendiri, bukan butuhnya beliau karena beliau diutus sebagai khalifah di bumi.
Adapun berdagang termasuk pekerjaan yang paling baik bila tidak terjadi praktek-praktek yang diharamkan, seperti riba, penipuan, pembodohan, menyembunyikan cacat dan memakan harta orang lain dengan cara batil. Berdagang yang baik harus memenuhi kewajiban dan menjauhi larangan dalam berdagang sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat. Karenanya, dalam satu riwayat, nabi menyatakan pekerjaan paling baik adalah pekerjaan dengan tangan dan jual beli mabrur.
Sebagian ulama menyimpulkan bahwa keutamaan profesi sesuai dengan kebutuhan masyarakat; saat mereka membutuhkan makanan pokok maka bertani lebih utama; ketika masyarakat membutuhkan barang dagangan karena sulitnya transportasi misalnya, maka berdagang lebih utama; ketika masyarakat membutuhkan perabot atau karya-karya maka berkarya lebih utama.
Semua pekerjaan tersebut bisa menjadi utama bila dikerjakan dengan baik, tidak ada unsur penipuan dan terpenuhi semua kewajiban dan tidak mengandung hal-hal yang dilarang. Selain itu orang yang bekerja meyakini bahwa rizki dari Allah Swt, bukan dari pekerjaannya.
Imam Qadhi Husain berkata, "Pekerjaan yang tidak dimaksudkan untuk menumpuk harta, akan tetapi sebagai perantara melakukan taat seperti untuk mempererat tali persaudaraan dan menjaga diri dari berharap pada makhluk maka pekerjaan itu lebih utama, karena pekerjaan ini bermanfaat untuk orang lain dan diri sendiri. Adanya kemanfaatan ini lebih utama dari pada hanya melakukan ibadah-ibadah sunah. Sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat pada orang lain."
Referensi: I'anah al-Thalibin[3]: 355. Taudhih al-Ahkam min Bulugh al-Maram[4]: 221. Fath al-Bari[4]: 525. Syarh Sunan al-Nasai[23]: 165.
Post a Comment for "Pekerjaan yang Paling Utama Menurut Ulama"
Silahkan berikan komentar dengan baik dan sopan